Saturday, November 1, 2014

DIATAS BATU KARANG KRISTUS


DIATAS BATU KARANG KRISTUS
Matius 16:13-20
             
Saat tiba di kota Kaisarea Filipi, Tuhan Yesus mengajukan pertanyaan kepada para murid. Pertanyaan tersebut adalah untuk menguji bagaimana pengenalan para murid atas pribadi Tuhan Yesus, setelah sekian waktu lamanya para murid mengikut Tuhan.
Pertanyaan pertama, adalah pertanyaan yang bersifat pendapat umum tentang pribadi Tuhan Yesus: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (Mat 16:13)
Nama-nama kemudian mulai bermunculan dalam pikiran mereka dan keluar satu per satu.
“Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." (Mat 16:14)

Selanjutnya Tuhan Yesus hendak mempertajam pertanyaan dengan menanyakan pengenalan mereka pribadi terhadap diri Tuhan Yesus, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (Mat 16:15)
Sebuah jawaban tiba-tiba keluar dari mulut Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"(Mat 16:16)
Kata Yesus kepadanya:
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:17-19)

Dalam perkataan Tuhan Yesus kepada Petrus, disini  Tuhan Yesus mengangkat sebuah konsep tentang gereja:
1.       Dalam ayat 18, Tuhan Yesus hendak mengatakan: Hai Petrus (bahasa Yunani: Petros=batu kecil) kau akan menjadi salah satu batu kecil yang akan didirikan di atas “Petra” ini  (bahasa Yunani: Petra=batu karang).
Keindahan dan kekuatan sebuah bangunan ditentukan oleh dasar/fondasinya. Disini Tuhan Yesus menunjuk Diri-Nya sebagai “Batu Karang” yang kokoh yang menjadi dasar/fondasi bagi berdirinya jemaat/gereja Tuhan (disegala tempat, dan disepanjang segala abad)
Sesudah kita percaya, kita mengaku bahwa Yesus adalah Mesias kita, maka kita harus menjadi salah satu “petros” itu yang dipakai untuk membangun gereja yang dasarNya adalah Kristus.

2.       Kristus memberikan “kunci kerajaan surga” kepada Petrus.
 “Kerajaan sorga” yang dimaksud Kristus di sini bukanlah kerajaan sorga yang kekal sesudah kehidupan ini. Maksud-Nya adalah gereja/jemaat yang ada di muka bumi ini yang merupakan kerajaan atau tubuh Kristus, yaitu persekutuan keluarga Allah didunia ini.
Kunci menunjukkan suatu kuasa atau otoritas untuk membuka/mengawali sesuatu.
Petrus dipercaya sebagai pemegang “kunci kerajaan surga”, maksudnya adalah Petrus menjadi orang yang pertama yang memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta (KPR 2) dan membuka pintu gereja kepada orang-orang non-Yahudi di rumah Kornelius (KPR 10; 11:1-18). Dan pada akhirnya para rasul yang lain mengemban amanat yang sama untuk menjadi kunci kerajaan surga bagi orang-orang yang belum percaya kepada Kristus di dunia ini.
3.       Apa yang “terikat” dan yang “terlepas”? (ayat 19)
Gereja/jemaat mengikat “batu-batu kecil” didalam persekutuan dengan “Batu Karang” Kristus sebagai keluarga Allah didunia ini.
Ikatan persekutuan didalam Kristus yang ada dalam jemaat/gereja di dunia ini, akan juga “terikat” di surga pada masa kekekalan nanti.
Terlepasnya persekutuan dengan Kristus didunia ini, akan juga “terlepas” di surga nanti.

REFLEKSI PRIBADI:
Kita telah menerima Tuhan yesus sebagai Juru Selamat pribadi, Sudahkah kita menjadi “petros” (batu-batu kecil) bagi persekutuan dan pelayanan gereja kita?
Kepada kita juga diberikan “kunci kerajaan surga”, untuk membuka pintu tobat bagi domba-domba yang sesat. Apakah kita yang telah menerima keselamatan dari Kristus, sudah menjadi saksi-saksi Kristus dalam hidup kita sehari-hari?(JAP)

1 comment: