Saturday, November 1, 2014

HIDUP SEBAGAI PAHLAWAN IMAN


HIDUP SEBAGAI PAHLAWAN IMAN
Ibrani 12: 1-2

Surat Ibrani ini ditujukan kepada orang-orang Kristen pada masa Perjanjian Baru yang oleh karena imannya kepada Yesus Kristus, telah  mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan bahkan penganiayaan, supaya mereka tetap bertekun menjalani kehidupan ini yang digambarkankan sebagai sebuah “pertandingan” atau “perlombaan”.  
“Ketekunan” yang dimaksud di sini dipahami sebagai: sebuah kesabaran atau kegigihan untuk terus menerus mencoba mencapai tujuan, sekalipun menghadapi banyak kesukaran.
Ketekunan inilah yang menjadi alat perjuangan iman dalam “pertandingan” kehidupan bagi para pahlawan iman yang dicatat didalam Ibrani 11:4-40, dan mereka telah terbukti berhasil memenangkannya.
Bagaimana kita orang percaya pada masa kini dapat bertekun dalam “pertandingan” kehidupan yang telah diwajibkan dan memperoleh kemenangan?
1.       Melihat para saksi-saksi iman.
``Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,....” (Ibrani 12:1)
Yang dimaksud saksi yang mengelilingi kita adalah para pahlawan iman yang dicatat dalam Ibrani 11: 4-40. Mereka adalah Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Rahab, Gideon, Barak, Simson, Daud, Samuel dan para nabi-nabi lainnya yang telah berhasil dalam iman, dan ada pula pahlawan-pahlawan iman yang tidak disebutkan namanya, Ibrani 11:36-38.
Mereka adalah orang-orang yang berhasil memenangkan pertandingan iman yang diwajibkan bagi mereka masing-masing.
Saat kita sedang berada di dalam gelanggang pertandingan iman, ada dua implikasi penting yang harus dipahami:
•    Kita bukanlah satu-satunya orang yang bergumul dan sedang mengalami kondisi berat di dalam pertandingan ini.
•    Jika para saksi iman bisa dan telah memenangkan pertandingan iman mereka, maka hal itu berarti gelanggang pertandingan ini bisa dimenangkan, dan tentu saja kitapun juga bisa mengalami kemenangan itu.
2.       Melihat pada diri kita sendiri
“..., marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani 12:1)
Setiap olahragawan yang bertanding harus menanggalkan pakaiannya sehari-hari dan mengenakan pakaian olah raganya, agar dapat dengan mudah dan berkonsentrasi dalam bertanding.
Demikian juga dalam pertandingan iman, penulis surat ini menegaskan bahwa segala beban dan dosa harus ditanggalkan dan ditinggalkan, agar tidak merintangi kita di dalam bertanding (band. Lukas 21:34)
       3. Melihat kepada Yesus Kristus.
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,...” (Ibrani 12:2)
Betapa pentingnya fokus! Seorang olahragawan harus tetap fokus pada tujuannya, yakni: garis akhir yang ada di depannya. Jikalau ia tidak lagi fokus, menoleh ke kanan atau ke kiri, berpikir ini dan itu, maka hal itu akan membuat fokusnya menjadi kabur dan hal itu justru akan semakin melemahkannya.
Demikian juga dengan nasehat penulis surat ini, dalam gelanggang pertandingan iman, penulis surat mengajak kita semua melakukannya dengan “mata yang senantiasa tertuju pada Yesus”. Mengapa demikian?
•    Karena Ia adalah sumber kekuatan kita.
•    Yesus telah menunjukkan sebuah teladan iman dalam kehidupanNya, khususnya pada masa-masa akhir hidupNya saat Dia ditangkap, disiksa, dicaci, sampai dengan disalibkan.
Pertandingan kehidupan ini berat, oleh karena itu dibutuhkan ”ketekunan”, yaitu kegigihan untuk terus berjuang di tengah-tengah segala tantangan dan kesulitan yang ada di dunia ini, supaya kita dapat melewati dan mengakhiri pertandingan itu dengan baik. Dengan demikian kita telah hidup sebagai pahlawan-pahlawan iman yang pada saatnya nanti dapat mengakhiri pertandingan kehidupan dengan kemenangan. Amin. (JAP)

No comments:

Post a Comment