Sunday, November 2, 2014

KEMATIAN UNTUK KEHIDUPAN


KEMATIAN UNTUK KEHIDUPAN
Yohanes 12: 20-27; 35

Peristiwa kematian merupakan peristiwa yang alamiah yang pasti akan dialami oleh setiap umat manusia. Hal ini dikarenakan manusia adalah mahluk yang fana dan terbatas. Sehingga sehebat apapun prestasi yang berhasil dicapai oleh manusia, dia akan berhadapan dengan batas akhir yang bernama kematian.
Jika demikian, mengapa dalam iman Kristen, Kematian Kristus diperingati sebagai bagian dari hari-hari besar gerejawi?
Kematian Kristus dalam iman Kristen dihayati sebagai karya keselamatan Allah yang sempurna, sebab peristiwa kematian Kristus telah dinubuatkan terlebih dahulu oleh para nabi, khususnya oleh nabi Yesaya (hidup pada abad VIII sM) yaitu di Yes. 52 dan 53. Dan Tuhan Yesus sendiri telah memberitakan kematian-Nya sebelum Dia ditangkap dan disalibkan, bahkan Tuhan Yesus menyatakan bahwa kematianNya adalah tujuan dari kedatanganNya didunia ini, “...., sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.” (Yoh 12:17).
Saat Tuhan Yesus memberitakan akan kematianNya, ada kebenaran-kebenaran yang Dia sedang ajarkan kepada orang-orang Yunani yang datang menemuinya saat itu, dan juga pengajaran bagi para murid:
1.       Kematian untuk mendapatkan hidup. (ayat 24)
Tuhan Yesus memberitakan kematianNya dengan mengambil contoh prinsip-prinsip alami dalam tumbuh-tumbuhan (dalam hal ini: gandum)
Satu pemahaman yang sederhana, sehingga setiap orang dapat memahaminya:
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Yoh. 12:24
Maksudnya, melalui kematianNya, maka orang percaya akan beroleh keselamatan dan hidup (kekal)
Dan orang percaya harus merespon kematian Kristus yang telah memberi hidup ini dengan cara, mematikan “manusia lama” yang jahat dan berdosa dan menggantikannya dengan hidup dalam kehidupan yang baru di jalan Tuhan dan berbuah-buah.
2.       Mengikut dan melayani Tuhan. (ayat 25-26)
Setelah Tuhan Yesus berbicara tentang kematianNya yang memberi hidup, Dia kemudian berbicara tentang hal mengikut dan melayani Tuhan.
Orang percaya yang telah mematikan “manusia lama”nya bersama dengan kematian Kristus diatas kayu salib, harus hidup sebagai “manusia baru” didalam kebangkitan Kristus. Dan sebagai “manusia baru” yang sudah diperbaharui, orang percaya harus hidup dalam pengabdian kepada Kristus dan melayani Dia. Sebab melayani Kristus adalah:
A.      Bentuk penyangkalan diri terhadap “manusia lama” kita.
B.      Respon iman yang benar atas karunia Allah dalam kematian Kristus untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa.
Tuhan mengingatkan kita, bahwa segala sesuatu ada batasnya,
“Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.” Yoh. 12:35
Artinya, selagi masih ada waktu bagi kita untuk melihat terang (baca: saat kita masih diberi hidup), maka kita harus dapat menjadi terang bagi kegelapan dunia ini.
Jangan menunggu kapan waktunya yang tepat untuk dapat menjadi terang, ataupun menunda-nunda....
Sekarang adalah saatnya untuk hidup menjadi terang dan menghasilkan buah! Amin. (JAP)



No comments:

Post a Comment