Monday, November 3, 2014

Petunjuk Tehnis Penulisan Skripsi/Tesis


Petunjuk tehnis penulisan skripsi

Judul Ilmiah
Menurut Baker & Schutz:
·         Judul biasanya panjang dan bisa mencapai maksimal 20 patah kata.
·         Semakin panjang judul akan semakin jelas masalahnya, sebaliknya semakin pendek judul akan semakin kabur maknanya.

Kriteria Judul
1.       Judul bisa menjadi dua bagian (judul utama & sub judul)
Dahulu sub judul ditulis dalam kurung. Akan tetapi pada saat ini yang lazim dipakai, sub judul ditulis tanpa kurung tetapi ukuran font size harus lebih kecil dari judul utama.
Dalam penulisan sub judul hanya akronim (singkatan) yang ditulis dengan huruf besar semua.
2.       Judul tidak boleh bertanya.
Misal: Apakah Pelayanan Misi Dapat membantu Pertumbuhan Gereja-gereja Lokal?
Apabila judul dalam nada Tanya berarti permasalahan belum terjawab dalam penelitian tersebut.
3.       Tidak boleh memakai gaya bahasa yang berlebihan.
Misal: Peranan Pekabaran Injil Melalui Metode EE Sungguh Amat Sangat Luar Biasa bagi Pertumbuhan Gereja Dalam gereja A.
4.       Tidak boleh menyamarkan maksud.
Misal: Rahasia Sukses Pertumbuhan Gereja pada Gereja A.
Hal ini supaya tidak membuat orang penasaran. Diharapkan dengan membaca judul karya ilmiah kita orang akan langsung mengerti maksudnya dan tertarik untuk mempelajarinya.
5.       Tidak menggunakan bahasa asing kecuali sesuatu yang hendak ditonjolkan dalam karya ilmiah tersebut (bahasa asing: yang bukan bahasa Indonesia)
Misal: A History Church Grow of The Christian Church Babtis Indonesia periode 1959 – 2009.
6.       Judul Harus mencerminkan masalahnya.
Apabila tentang peertumbuhan gereja, masalah yang diangkat juga harus tentang pertumbuhan gereja.
7.       Bukan merupakan devinisi, perintah atau himbauan.
ü  Devinisi                                : Adalah, merupakan, ialah, yaitu.
ü  Perintah               : Sebagai kalimat perintah
ü  Himbauan           : Bukan merupakan kalimat ajakan.
8.       Tidak diawali dengan kata kerja
Misal     :
*      Meninjau… (yang benar “Tinjauan…”)
*      Mencermati… (yang benar “Pencermatan…”)
*      Menyoal… (yang benar “Persoalan…”)
9.       Judul adalah yang benar-benar berbeda dengan orang lain (minimal dalam satu Perguruan Tinggi)
10.   Judul disesuaikan dengan minat penulis.
Kalau tidak sesuai biasanya akan cepat jenuh dalam proses penulisan.

Masalah
Tulisan ilmiah harus mempunyai  masalah.
Masalah merupakan hubungan dari dua factor atau lebih yang menghasilkan situasi membingungkan  atau membuka pertanyaan (Denzim Guba)
Contoh:
Keluarga yang harmonis dan relegius ----------?---------- Anak-anak yang terlibat kenakalan remaja




1.       Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2.       Masalah didalam tulisan ilmiah adalah untuk dijawab/dijelaskan, tetapi bukan untuk diselesaikan.
3.       Tidak perlu saran-saran. Atau kalau memang dibutuhkan untuk ditulis bisa dituliskan pada paragraph terakhir di akhir tulisan.
Karena kita tidak berkewajiban untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
4.       Kita hanya menyajikan jawaban/penjelasan dari masalah.
5.       Apabila ada kaitannya dengan lembaga/institusi tertentu, saran diletakkan pada paragraph terakhir dengan tanpa judul/sub judul saran-saran (catatan: kalau memang betul-betul diperlukan)
6.       Apabila tulisan eksak wajib ada saran-saran.

Pendekatan Sifat
1.       Pendekatan Kuantitatif (Hard data)
·         Terdiri dari angka-angka yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengukuran.
Contoh: Kinerja pemerintahan SBY-JK periode 2004-2009
Pilihan jawaban: A Sangat baik
                                                  B Cukup Baik
                                                  C Biasa Saja
                                                  D Kurang baik
                                                  E Tidak Baik
·         Uraian kalimat dari data yang didapat ditulis dengan kata “cenderung”, karena datanya bervariasi.
·         Pendekatan kuantitatif berdasarkan statistic, sehingga responden yang kurang dari 31 orang tidak valid.
2.       Pendekatan Kualitatif (Soft Data)
·         Responden harus jelas, bahkan sampai detil.
·         Kalau responden tidak jelas disebut “error Margin”.
·         Makin banyak responden semakin baik
·         Pengolahan data secara manual
·         Responden hanya bertindak sebagai informan yang bisa memberikan informasi secara berkompeten
·         Menggunakan leteratur-literatur

Perbedaan mendasar antara landasan teori dalam penelitian Kuantitatif dan penelitian Kualitatif:
·         Dalam penelitian Kuantitatif penelitian berangkat dari: Teori menuju Data dan berakhir pada Penerimaan atau Penolakan teori yang digunakan.
·         Dalam penelitian Kualitatif peneliti bertolak dari: Data, memanfaatkan Teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir pada satu Teori.

Tujuan penulisan
1.       Eksploratif
Menggali untuk mencari tahu.
Pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas.
·         Si peneliti melakukan penelitian ini karena tidak tahu untuk menjadi tahu.
·         Hanya sebatas permukaan (hanya sebatas tahu)
·         Apabila ada kendala dilapangan tidak perlu harus tahu
2.       Deskriptif
Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.
Penelitian untuk menggambarkan dengan kata-kata (pertanyaan yang mendasar: “bagaimana”, “sejauh mana”)

3.       Eksplanatif
Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.
Pertanyaan yang mendasar: “Mengapa…”
4.       Evaluatif
Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan).
Hendak menguji kebijaksanaan yang diterapkan.
5.       Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu
6.       Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003 

Sarana yang diperlukan untuk mengembangkan ilmu
1.       Logika
2.       Bahasa
3.       Indra
4.       Matematika (Untuk menghitung)
5.       Statistik (Untuk mengukur)

Penelitian memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu.
Penelitian membentu paradikma
Paradikma: Sudut kita memandang yang dilandasi oleh ansumsi dan keyakinan.
Tahapan-tahapan paradikma:
1.       Positivisme
Yang membangun kebenaran berdasarkan fakta (secara obyektif)
Tetapi masih bersifat naïf
2.       Pasca Positivisme
Yang membangun kebenaran berdasarkan fakta, tetapi kembali fakta tersebut harus dilihat secara obyektif dan subyektif (tidak naïf)
3.       Kritisisme (inter subyektif)
Yang membangun kebenaran berdasarkan fakta dan subyek berperan besar untuk menginterpretasi fakta secara holistic dengan orientasi pada keadilan, martabat manusia, kebenaran, keutuhan ciptaan. (tidak naïf)
4.       Konstruktivisme
Kebenaran yang dibangun bersama-sama, kemudian menyepakati apa yang paling cocok untuk dirumuskan sebagai kebenaran.

Proposal skripsi/tesis
I.  Judul
II. Isi
1.       Latar Belakang
·         Dimulai dengan pernyataan maksud (statement of intent)
Contoh:
*      Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji factor-faktor yang mempengaruhi…
*      Study ini bermaksud…
·         Belum menyebut ruang lingkup penelitian.
2.       Masalah
Memaparkan permasalahan yang hendak dianalisa dalam penulisan ini.
Contoh: berdasarkan uraian/pemaparan/fakta-fakta diatas maka masalah yang hendak dianalisa                 didalam study ini dirumuskan sebagai berikut:
1.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi….selama…terakhir.
2.       Adakah hubungan sebab akibat antara….(obyek) dengan…(pokok masalah)

       3.    Tujuan Penulisan
                Memaparkan tujuan dari penulisan/penelitian ini
                Contoh: berdasarkan rumusan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan sebagai                               berikut:
1.       Untuk memahami factor-faktor apa saja yang mempengaruhi….
2.       Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan sebab akibat antara…(obyek) dengan…(pokok masalah)
       4.     Kerangka Teori/Kerangka Pemikiran
·         Merupakan tempat untuk mengungkapkan atau memaparkan semua teori yang relevan dengan penulisan/penelitian.
·         Pendapat para ahli (lebih dari 1) untuk dapat dibuat perbandingan.
·         Teori dipergunakan sebagai kerangka berfikir untuk menjelaskan masalah. Jadi harus benar-benar relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian.
·         Pendapat para ahli kita jadikan “model teori”. Dengan pengertian yaitu: dengan mengacu pada teori mereka diharapkan kita dapat menciptakan teori sendiri yang relevan dan konstektual paling tidak dalam lingkup penelitian kita.
·         Nantinya dalam penulisan Bab V Kesimpulan, kita memaparkan teori baru dari hasil penelitian kita.
Sifat Teori baru:
*      Mendukung para ahli yang teorinya kita pergunakan dalam penelitian
*      Melawan (kontra) dengan teori atau pendapat para ahli yang                                    teorinya kita pergunakan dalam penulisan.
*      Memodifikasi teori para ahli yang teorinya kita pergunakan dalam penelitian dengan teori baru yang kita kembangkan dalam penelitian.
Catatan: Dalam penulisan Bab V tanpa footnote
Contoh: Saya menguraikan konsep-konsep penting sesuai dengan study ini….
Cara menjabarkan konsep:
1.       Deskriptif: Menggambarkan dengan kata-kata
2.       Leksikon: Merujuk pada kamus/ensiklopedia
3.       Teoritik: Merujuk para ahli
4.       Etimologi: Menjabarkan asal-usul kata
     5. Ruang Lingkup penelitian
·         Ruang lingkup penelitian hendak menyatakan/menginformasikan tempat penelitian diadakan.
·         Ruang lingkup penelitian dipaparkan untuk membatasi luas daerah penelitian supaya tidak terlalu luas sehingga memudahkan penulis untuk menjangkau area penelitian.

     6.  Metode Penelitian
           Disini penulis memaparkan berbagai metode yang dipakai dalam penelitian/penulisan karya ilmiah            ini untuk menjawab permasalahan yang ada.
           Contoh: Masalah yang sudah diuraikan diatas akan dijawab dengan penelitian ini. Selanjutnya                           dengan pendekatan…. (Atau) pendekatan…dikombinasikan dengan…. Yang dimaksud                           dengan itu adalah…(jawaban mengacu pada sumber/ahli). Data yang dibutuhkan dalam                           penelitian ini akan dicari dengan menggunakan tehnik pengumpulan data:
1.       Study literature (Library Research)
Mengacu pada sumber tertulis
2.       Wawancara (memerlukan instrument penelitian)
a.       Berstruktur (sudah dipandu dengan pertanyaan yang disediakan)
b.      Tidak berstruktur (tidak dipandu dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya)





3.       Pengamatan (observasi)
a.       Terlibat/partisipasi
Tanpa membangun jarak dengan obyek penelitian.
b.      Tidak terlibat (non partisipan)
c.       Pengamatan terkendali (mengamati secara detil obyek penelitian)
4.       Tehnik menjajaki  pendapat/Polling
Instrument: 1. Angket tertutup
                             Pertanyaan dengan sudah ada petunjuk jawaban A,B,C,D,E
                          2. Angket terbuka
                              Responden mengisi pertanyaan essay
Contoh angket:
·         Lembar pertama pembukaan yang berisi bio data penulis, criteria responden, bio data responden.
Bio data responden: Usia, pendidikan, pekerjaan, sex
                                          (tanpa nama responden)
·         Lembar berikutnya masuk kedalam pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kita.
·         Data responden nantinya dalam pemaparan penulisan dimasukkan dalam data yang berbentuk tabel dalam bagian “populasi Responden”.
Contoh: Jenis kelamin responden


 No
Jenis Kelamin
Jumlah

1.
2.

Laki-laki
Perempuan

56 orang
35 orang
Jumlah Keseluruhan
91     orang

          7.   Sistimatika Penulisan
                 Bagian dimana kita sebagai penulis/peneliti memaparkan rencana penulisan keseluruhan                 secara sitematis (mulai Bab 1 – 5) yang diuraikan secara singkat (secara garis besar) dalam tiap                 bab.
                Contoh:  Bab I. Bagian ini berisi…. (tanpa judul bab)
                                  Bab II, agian ini akan membahas…..
                                  Bab III, dst

III. Kepustakaan (sementara)

Penulisan Daftar Pustaka
*      Nama pengarang buku (nama dibalik). Judul Buku (dicetak miring/italic). Kota tempat diterbitkan buku. Nama penerbit. Tahun penerbitan.
Contoh: McGavran, D.A. Understanding Church Growth. Grand Rapid: W.B.E. Pub.1970.
*      Untuk buku yang diedit
Dalam menulis nama editor/penulis apabila editor/penulis lebih dari satu, penulis pertama nama dibalik, nama kedua,dst tidak dibalik.
*      Untuk penulis yang lebih dari satu, bisa memakai: dkk
Contoh: Karman, Yongki dkk.
*      Editor lebih dari satu, bisa memakai: dkk (eds)
Contoh: Karman, Yongki dkk (eds)




*      Penulisan dkk bisa juga memakai: et al
Contoh: Stott, jhon et al.
*      Pembagian kepustakaan (1 spasi)
Dari satu pustaka ke pustaka yang lain 2 spasi.
*      Daftar pustaka tanpa nomor.
*      Daftar pustaka bisa berupa: Buku, Jurnal, Pers, situs Web (internet), transkrip wawancara.
*      Menulis buku dari terjemahan
Nama pengarang. Judul. Nama penerjemah.judul buku yang diterjemahkan. Kota. Penerbit.
*      Buku yang tidak ada namanya: A (anonim)
*      Buku yang tidak ada penerbitnya: t.p.t.t (tanpa penerbit tanpa tahun)
*      Dari skripsi: Nama penulis (dibalik). Judul skripsi. Skripsi untuk mencapai gelar kesarjanaan        di …(nama sekolah). Tahun.
*      Penulis sama, buku berbeda
        Pada daftar pustaka yang kedua pada nama penulis ditulis dalam titik-titik (….)


Sumber Data
1.       Primer (Primary Source)
Sumber data yang berasal dari tangan pertama
Contoh: “Predistinasi menurut Calvin adalah….”
2.       Sekunder (Sekundary Source)
Sumber data dari tangan bukan pertama
Contoh: “ Presditinasi menurur De Jonge yang mengutip calvin adalah….”

Tata Cara Pengutipan

1.       Kutipan langsung
Yang dikutip sesuai dengan aslinya, termasuk tanda-tanda baca.
Contoh: “Presiden Soeharto mundur dari jabatan pada 20 Mei 1998 (?)
·         apabila ada kesalahan dalam kutipan diberi tanda Tanya
·         Apabila ada kesalahan pada makna diberi Sic! (Sic!ditulis miring)
              Kutipan yang ditulis lebih dari 3 baris harus dibuat format sendiri. Yaitu:
·         Alinea lebih masuk dari alinea diatasnya
·         Ada jarak antara batas atas dan bawah dengan alinea diatasnya
·         Alinea kiri sama dengan alinea diatasnya
·         Ukuran huruf (font size) dikurangi satu
       Kutipan dari bahasa asing harus diterjemahkan
       Contoh:
*      “……………………” (bahasa asingnya)
               Berikut ini terjemahan bebasnya:
               “…………………..” (terjemahannya)
2.       Kutipan tidak langsung
Kutipan yang kemudian kita ubah bahasanya menurut bahasa kita sendiri, tetapi tidak mengubah substansi dari kalimat yang dikutip.


Tata Cara Pengacuan

1.       Footnote (catatan kaki)
·         Didalam footnote nama pengarang buku yang dikutip tidak dibalik
·         Hasil dari buku yang telah diedit (editor)
Ø  Setelah nama (ed)
Ø  Apabila banyak editor (eds)
·         Nama penulis yang dikutip gelarnya dihilangkan
·         Dikutip dari jurnal
Ø  Nama penulis, Nama jurnal, Volume, Tahun, Halaman
·         Judul buku ditulis miring



·         Judul artikel didalam tanda kutip
Ø  Kutipan dari artikel: nama penulis, judul tulisan, dalam nama editor
·         Istilah dalam footnote
Ø  Ibid: ibidem: sama dengan diatas (dicetak miring)
Ø  Opcit: opercitato: menunjuk pada footnote yang sudah diselingi
Ø  Loc cit: Lococitato: Menunjuk pada footnote yang sudah diselingi dalam lembar halaman yang berbeda




-------------
1.       Anne Ruck
2.       Christian de Jonge
3.     op cit, hal…

1




----------------
7. Anne Ruck, loc cit,…



                                                     2

                                                   
 
















                
2.       Endnote (catatan akhir)
Catatan kaki yang berada di akhir tulisan yaitu bisa di akhir bab, bisa juga di akhir buku.

3.       Sidenote (bible code)
Catatan yang berada disamping kutipan
Contoh: “Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pa 21 Mei 1998 (Said, 1999: 20-23)
Judul buku tidak ada, halaman buku langsung pada angka.


Aturan-aturan yang lain
ü  Nomer halaman lazimnya di kanan bawah
ü  Pada Bab dan Sub Bab di “bold”
ü  Bab ukuran huruf (font size) 14, Sub Bab 12
ü  Sebelum Bab I adalah Daftar Singkatan (bila ada)
ü  Setiap istilah asing dicetak miring (italic)
ü  Footnote dan Daftar Pustaka, nama ditulis tanpa gelar.

                
Penulisan Nomor Bab
Contoh                 1              : Bab I
                                        1.1.
                                                1.1.1.(tidak lazim) biasanya diganti dengan 1.1.a.
Contoh 2              : Bab I
                                          A.
                                                A.1.
                                                      A.1.1.
                                                        




                                                 

No comments:

Post a Comment