Petunjuk tehnis penulisan skripsi
Judul Ilmiah
Menurut Baker & Schutz:
·
Judul biasanya panjang dan bisa
mencapai maksimal 20 patah kata.
·
Semakin panjang judul akan
semakin jelas masalahnya, sebaliknya semakin pendek judul akan semakin kabur
maknanya.
Kriteria Judul
1.
Judul bisa menjadi dua bagian
(judul utama & sub judul)
Dahulu sub judul ditulis dalam
kurung. Akan tetapi pada saat ini yang lazim dipakai, sub judul ditulis tanpa
kurung tetapi ukuran font size harus
lebih kecil dari judul utama.
Dalam penulisan sub judul hanya akronim (singkatan) yang ditulis dengan
huruf besar semua.
2.
Judul tidak boleh bertanya.
Misal: Apakah Pelayanan Misi Dapat
membantu Pertumbuhan Gereja-gereja Lokal?
Apabila judul dalam nada Tanya
berarti permasalahan belum terjawab dalam penelitian tersebut.
3.
Tidak boleh memakai gaya bahasa
yang berlebihan.
Misal: Peranan Pekabaran Injil
Melalui Metode EE Sungguh Amat Sangat Luar Biasa bagi Pertumbuhan Gereja Dalam
gereja A.
4.
Tidak boleh menyamarkan maksud.
Misal: Rahasia Sukses Pertumbuhan
Gereja pada Gereja A.
Hal ini supaya tidak membuat orang
penasaran. Diharapkan dengan membaca judul karya ilmiah kita orang akan
langsung mengerti maksudnya dan tertarik untuk mempelajarinya.
5.
Tidak menggunakan bahasa asing
kecuali sesuatu yang hendak ditonjolkan dalam karya ilmiah tersebut (bahasa
asing: yang bukan bahasa Indonesia)
Misal: A History Church Grow of
The Christian Church Babtis Indonesia periode 1959 – 2009.
6.
Judul Harus mencerminkan
masalahnya.
Apabila tentang peertumbuhan
gereja, masalah yang diangkat juga harus tentang pertumbuhan gereja.
7.
Bukan merupakan devinisi,
perintah atau himbauan.
ü Devinisi :
Adalah, merupakan, ialah, yaitu.
ü Perintah :
Sebagai kalimat perintah
ü Himbauan : Bukan
merupakan kalimat ajakan.
8.
Tidak diawali dengan kata kerja
Misal :
Meninjau… (yang benar
“Tinjauan…”)
Mencermati… (yang benar
“Pencermatan…”)
Menyoal… (yang benar “Persoalan…”)
9.
Judul adalah yang benar-benar
berbeda dengan orang lain (minimal dalam satu Perguruan Tinggi)
10.
Judul disesuaikan dengan minat
penulis.
Kalau tidak sesuai biasanya akan
cepat jenuh dalam proses penulisan.
Masalah
Tulisan ilmiah harus mempunyai
masalah.
Masalah merupakan hubungan dari dua factor atau lebih yang
menghasilkan situasi membingungkan atau
membuka pertanyaan (Denzim Guba)
Contoh:
Keluarga yang harmonis dan relegius ----------?---------- Anak-anak
yang terlibat kenakalan remaja
1.
Masalah dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan.
2.
Masalah didalam tulisan ilmiah
adalah untuk dijawab/dijelaskan, tetapi bukan untuk diselesaikan.
3.
Tidak perlu saran-saran. Atau
kalau memang dibutuhkan untuk ditulis bisa dituliskan pada paragraph terakhir
di akhir tulisan.
Karena kita tidak berkewajiban
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
4.
Kita hanya menyajikan
jawaban/penjelasan dari masalah.
5.
Apabila ada kaitannya dengan
lembaga/institusi tertentu, saran diletakkan pada paragraph terakhir dengan
tanpa judul/sub judul saran-saran (catatan: kalau memang betul-betul
diperlukan)
6.
Apabila tulisan eksak wajib ada
saran-saran.
Pendekatan Sifat
1.
Pendekatan Kuantitatif (Hard
data)
·
Terdiri dari angka-angka yang
kemudian ditindaklanjuti dengan pengukuran.
Contoh: Kinerja
pemerintahan SBY-JK periode 2004-2009
Pilihan
jawaban: A Sangat baik
B Cukup Baik
C Biasa Saja
D Kurang baik
E Tidak Baik
·
Uraian kalimat dari data yang
didapat ditulis dengan kata “cenderung”, karena datanya bervariasi.
·
Pendekatan kuantitatif
berdasarkan statistic, sehingga responden yang kurang dari 31 orang tidak
valid.
2.
Pendekatan Kualitatif (Soft
Data)
·
Responden harus jelas, bahkan
sampai detil.
·
Kalau responden tidak jelas
disebut “error Margin”.
·
Makin banyak responden semakin
baik
·
Pengolahan data secara manual
·
Responden hanya bertindak
sebagai informan yang bisa memberikan informasi secara berkompeten
·
Menggunakan leteratur-literatur
Perbedaan mendasar antara landasan teori dalam penelitian
Kuantitatif dan penelitian Kualitatif:
·
Dalam penelitian Kuantitatif
penelitian berangkat dari: Teori
menuju Data dan berakhir pada Penerimaan atau Penolakan teori yang
digunakan.
·
Dalam penelitian Kualitatif
peneliti bertolak dari: Data,
memanfaatkan Teori yang ada sebagai
bahan penjelas, dan berakhir pada satu Teori.
Tujuan penulisan
1.
Eksploratif
Menggali untuk mencari tahu.
Pengetahuan peneliti tentang
masalah yang diteliti masih terbatas.
·
Si peneliti melakukan
penelitian ini karena tidak tahu untuk menjadi tahu.
·
Hanya sebatas permukaan (hanya
sebatas tahu)
·
Apabila ada kendala dilapangan
tidak perlu harus tahu
2.
Deskriptif
Mempelajari masalah dalam
masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi,
sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena;
pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti
mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis.
Penelitian untuk menggambarkan
dengan kata-kata (pertanyaan yang mendasar: “bagaimana”, “sejauh mana”)
3.
Eksplanatif
Menggunakan data yang sama, menjelaskan
hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis.
Pertanyaan yang
mendasar: “Mengapa…”
4.
Evaluatif
Mencari jawaban tentang pencapaian
tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat
dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program
untuk mengukur pencapaian tujuan).
Hendak menguji kebijaksanaan yang
diterapkan.
5.
Penelitian Prediksi. Meramalkan
fenomena atau keadaan tertentu
6.
Penelitian Pengembangan Sosial.
Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah
dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003
Sarana yang diperlukan untuk mengembangkan ilmu
1.
Logika
2.
Bahasa
3.
Indra
4.
Matematika (Untuk menghitung)
5.
Statistik (Untuk mengukur)
Penelitian memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu.
Penelitian membentu paradikma
Paradikma: Sudut kita memandang yang dilandasi oleh ansumsi dan
keyakinan.
Tahapan-tahapan paradikma:
1.
Positivisme
Yang membangun kebenaran
berdasarkan fakta (secara obyektif)
Tetapi masih bersifat naïf
2.
Pasca Positivisme
Yang membangun kebenaran
berdasarkan fakta, tetapi kembali fakta tersebut harus dilihat secara obyektif dan subyektif (tidak naïf)
3.
Kritisisme (inter subyektif)
Yang membangun kebenaran
berdasarkan fakta dan subyek berperan besar untuk menginterpretasi fakta secara
holistic dengan orientasi pada keadilan, martabat manusia, kebenaran, keutuhan
ciptaan. (tidak naïf)
4.
Konstruktivisme
Kebenaran yang dibangun bersama-sama,
kemudian menyepakati apa yang paling cocok untuk dirumuskan sebagai kebenaran.
Proposal skripsi/tesis
I. Judul
II. Isi
1. Latar Belakang
·
Dimulai dengan pernyataan
maksud (statement of intent)
Contoh:
Penelitian ini bermaksud untuk
mengkaji factor-faktor yang mempengaruhi…
Study ini bermaksud…
·
Belum menyebut ruang lingkup
penelitian.
2. Masalah
Memaparkan permasalahan yang
hendak dianalisa dalam penulisan ini.
Contoh: berdasarkan
uraian/pemaparan/fakta-fakta diatas maka masalah yang hendak dianalisa
didalam
study ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi….selama…terakhir.
2.
Adakah hubungan sebab akibat
antara….(obyek) dengan…(pokok masalah)
3. Tujuan Penulisan
Memaparkan tujuan dari
penulisan/penelitian ini
Contoh:
berdasarkan rumusan permasalahan
diatas maka penelitian ini bertujuan sebagai
berikut:
1.
Untuk memahami factor-faktor
apa saja yang mempengaruhi….
2.
Untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan sebab akibat antara…(obyek) dengan…(pokok masalah)
4. Kerangka Teori/Kerangka Pemikiran
·
Merupakan tempat untuk
mengungkapkan atau memaparkan semua teori yang relevan dengan
penulisan/penelitian.
·
Pendapat para ahli (lebih dari
1) untuk dapat dibuat perbandingan.
·
Teori dipergunakan sebagai
kerangka berfikir untuk menjelaskan masalah. Jadi harus benar-benar relevan
dengan masalah yang diangkat dalam penelitian.
·
Pendapat para ahli kita jadikan
“model teori”. Dengan pengertian yaitu: dengan mengacu pada teori mereka
diharapkan kita dapat menciptakan teori sendiri yang relevan dan konstektual
paling tidak dalam lingkup penelitian kita.
·
Nantinya dalam penulisan Bab V
Kesimpulan, kita memaparkan teori baru dari hasil penelitian kita.
Sifat Teori baru:
Mendukung para ahli yang
teorinya kita pergunakan dalam penelitian
Melawan (kontra) dengan teori
atau pendapat para ahli yang
teorinya kita pergunakan dalam
penulisan.
Memodifikasi teori para ahli
yang teorinya kita pergunakan dalam penelitian dengan teori baru yang kita
kembangkan dalam penelitian.
Catatan: Dalam penulisan Bab V tanpa footnote
Contoh: Saya menguraikan konsep-konsep penting sesuai dengan study
ini….
Cara menjabarkan konsep:
1.
Deskriptif: Menggambarkan
dengan kata-kata
2.
Leksikon: Merujuk pada
kamus/ensiklopedia
3.
Teoritik: Merujuk para ahli
4.
Etimologi: Menjabarkan
asal-usul kata
5. Ruang Lingkup penelitian
·
Ruang lingkup penelitian hendak
menyatakan/menginformasikan tempat penelitian diadakan.
·
Ruang lingkup penelitian
dipaparkan untuk membatasi luas daerah penelitian supaya tidak terlalu luas
sehingga memudahkan penulis untuk menjangkau area penelitian.
6.
Metode Penelitian
Disini penulis memaparkan berbagai metode
yang dipakai dalam penelitian/penulisan karya ilmiah
ini untuk
menjawab permasalahan yang ada.
Contoh: Masalah yang sudah diuraikan
diatas akan dijawab dengan penelitian ini. Selanjutnya
dengan
pendekatan…. (Atau) pendekatan…dikombinasikan dengan…. Yang dimaksud
dengan
itu adalah…(jawaban mengacu pada sumber/ahli). Data yang dibutuhkan dalam
penelitian
ini akan dicari dengan menggunakan tehnik pengumpulan data:
1.
Study literature (Library
Research)
Mengacu pada sumber tertulis
2.
Wawancara (memerlukan
instrument penelitian)
a.
Berstruktur (sudah dipandu
dengan pertanyaan yang disediakan)
b.
Tidak berstruktur (tidak
dipandu dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya)
3.
Pengamatan (observasi)
a.
Terlibat/partisipasi
Tanpa membangun jarak dengan obyek
penelitian.
b.
Tidak terlibat (non partisipan)
c.
Pengamatan terkendali
(mengamati secara detil obyek penelitian)
4.
Tehnik menjajaki pendapat/Polling
Instrument: 1. Angket tertutup
Pertanyaan dengan sudah ada petunjuk
jawaban A,B,C,D,E
2. Angket terbuka
Responden mengisi pertanyaan essay
Contoh angket:
·
Lembar pertama pembukaan yang
berisi bio data penulis, criteria responden, bio data responden.
Bio data responden: Usia, pendidikan,
pekerjaan, sex
(tanpa nama responden)
·
Lembar berikutnya masuk kedalam
pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kita.
·
Data responden nantinya dalam
pemaparan penulisan dimasukkan dalam data yang berbentuk tabel dalam bagian
“populasi Responden”.
Contoh: Jenis kelamin responden
No
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
1.
2.
|
Laki-laki
Perempuan
|
56 orang
35 orang
|
Jumlah Keseluruhan
|
91
orang
|
7. Sistimatika Penulisan
Bagian dimana kita sebagai penulis/peneliti
memaparkan rencana penulisan keseluruhan secara
sitematis (mulai Bab 1 – 5) yang diuraikan secara singkat (secara garis besar)
dalam tiap
bab.
Contoh: Bab I. Bagian ini berisi…. (tanpa judul bab)
Bab II, agian ini akan membahas…..
Bab III, dst
III.
Kepustakaan (sementara)
Penulisan Daftar Pustaka
Nama
pengarang buku (nama dibalik). Judul Buku (dicetak miring/italic). Kota tempat
diterbitkan buku. Nama penerbit. Tahun penerbitan.
Contoh: McGavran, D.A. Understanding Church Growth. Grand Rapid: W.B.E. Pub.1970.
Untuk buku yang diedit
Dalam menulis nama editor/penulis apabila editor/penulis lebih dari
satu, penulis pertama nama dibalik, nama kedua,dst tidak dibalik.
Untuk penulis yang lebih dari
satu, bisa memakai: dkk
Contoh: Karman, Yongki dkk.
Editor lebih dari satu, bisa
memakai: dkk (eds)
Contoh: Karman, Yongki dkk (eds)
Penulisan dkk bisa juga
memakai: et al
Contoh: Stott, jhon et al.
Pembagian kepustakaan (1 spasi)
Dari satu pustaka ke pustaka yang lain 2 spasi.
Daftar pustaka tanpa nomor.
Daftar pustaka bisa berupa:
Buku, Jurnal, Pers, situs Web (internet), transkrip wawancara.
Menulis buku dari terjemahan
Nama pengarang. Judul. Nama penerjemah.judul buku yang
diterjemahkan. Kota. Penerbit.
Buku yang tidak ada namanya: A
(anonim)
Buku yang tidak ada
penerbitnya: t.p.t.t (tanpa penerbit tanpa tahun)
Dari skripsi: Nama penulis
(dibalik). Judul skripsi. Skripsi untuk mencapai gelar kesarjanaan
di …(nama sekolah). Tahun.
Penulis sama, buku berbeda
Pada daftar pustaka yang kedua pada nama
penulis ditulis dalam titik-titik (….)
Sumber Data
1. Primer (Primary Source)
Sumber data
yang berasal dari tangan pertama
Contoh:
“Predistinasi menurut Calvin adalah….”
2. Sekunder (Sekundary Source)
Sumber data
dari tangan bukan pertama
Contoh: “
Presditinasi menurur De Jonge yang mengutip calvin adalah….”
Tata Cara Pengutipan
1. Kutipan langsung
Yang dikutip
sesuai dengan aslinya, termasuk tanda-tanda baca.
Contoh:
“Presiden Soeharto mundur dari jabatan pada 20 Mei 1998 (?)
·
apabila ada kesalahan dalam
kutipan diberi tanda Tanya
·
Apabila ada kesalahan pada makna
diberi Sic! (Sic!ditulis miring)
Kutipan yang ditulis lebih dari 3
baris harus dibuat format sendiri. Yaitu:
·
Alinea lebih masuk dari alinea
diatasnya
·
Ada jarak antara batas atas dan
bawah dengan alinea diatasnya
·
Alinea kiri sama dengan alinea
diatasnya
·
Ukuran huruf (font size) dikurangi
satu
Kutipan dari bahasa asing harus
diterjemahkan
Contoh:
“……………………” (bahasa asingnya)
Berikut ini terjemahan bebasnya:
“…………………..” (terjemahannya)
2. Kutipan tidak langsung
Kutipan yang
kemudian kita ubah bahasanya menurut bahasa kita sendiri, tetapi tidak mengubah
substansi dari kalimat yang dikutip.
Tata Cara Pengacuan
1. Footnote (catatan kaki)
·
Didalam footnote nama pengarang
buku yang dikutip tidak dibalik
·
Hasil dari buku yang telah
diedit (editor)
Ø Setelah nama (ed)
Ø Apabila banyak editor (eds)
·
Nama penulis yang dikutip
gelarnya dihilangkan
·
Dikutip dari jurnal
Ø
Nama penulis, Nama jurnal,
Volume, Tahun, Halaman
·
Judul buku ditulis miring
·
Judul artikel didalam tanda
kutip
Ø
Kutipan dari artikel: nama
penulis, judul tulisan, dalam nama editor
·
Istilah dalam footnote
Ø
Ibid: ibidem: sama dengan
diatas (dicetak miring)
Ø
Opcit: opercitato: menunjuk
pada footnote yang sudah diselingi
Ø
Loc cit: Lococitato: Menunjuk
pada footnote yang sudah diselingi dalam lembar halaman yang berbeda
-------------
1.
Anne Ruck
2.
Christian de Jonge
3. op cit, hal…
1
|
----------------
7. Anne Ruck, loc cit,…
2
|
2. Endnote (catatan akhir)
Catatan kaki
yang berada di akhir tulisan yaitu bisa di akhir bab, bisa juga di akhir buku.
3. Sidenote (bible code)
Catatan yang
berada disamping kutipan
Contoh:
“Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pa 21 Mei 1998 (Said, 1999: 20-23)
Judul buku tidak
ada, halaman buku langsung pada angka.
Aturan-aturan yang lain
ü
Nomer
halaman lazimnya di kanan bawah
ü
Pada
Bab dan Sub Bab di “bold”
ü
Bab
ukuran huruf (font size) 14, Sub Bab 12
ü
Sebelum
Bab I adalah Daftar Singkatan (bila ada)
ü
Setiap
istilah asing dicetak miring (italic)
ü
Footnote
dan Daftar Pustaka, nama ditulis tanpa gelar.
Penulisan Nomor Bab
Contoh
1 : Bab I
1.1.
1.1.1.(tidak
lazim) biasanya diganti dengan 1.1.a.
Contoh
2 : Bab I
A.
A.1.
A.1.1.
No comments:
Post a Comment