KEMATIAN UNTUK
KEHIDUPAN
Yohanes 12: 20-27; 35
Peristiwa kematian merupakan peristiwa yang alamiah yang pasti akan
dialami oleh setiap umat manusia. Hal ini dikarenakan manusia adalah mahluk
yang fana dan terbatas. Sehingga sehebat apapun prestasi yang berhasil dicapai
oleh manusia, dia akan berhadapan dengan batas akhir yang bernama kematian.
Jika
demikian, mengapa dalam iman Kristen, Kematian Kristus diperingati sebagai
bagian dari hari-hari besar gerejawi?
Kematian
Kristus dalam iman Kristen dihayati sebagai karya keselamatan Allah yang
sempurna, sebab peristiwa kematian Kristus telah dinubuatkan terlebih dahulu
oleh para nabi, khususnya oleh nabi Yesaya (hidup pada abad VIII sM) yaitu di
Yes. 52 dan 53. Dan Tuhan Yesus sendiri telah memberitakan kematian-Nya
sebelum Dia ditangkap dan disalibkan, bahkan Tuhan Yesus menyatakan bahwa
kematianNya adalah tujuan dari kedatanganNya didunia ini, “...., sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.” (Yoh
12:17).
Saat Tuhan Yesus memberitakan akan kematianNya, ada kebenaran-kebenaran
yang Dia sedang ajarkan kepada orang-orang Yunani yang datang menemuinya saat
itu, dan juga pengajaran bagi para murid:
1.
Kematian untuk mendapatkan hidup. (ayat 24)
Tuhan Yesus memberitakan kematianNya dengan
mengambil contoh prinsip-prinsip alami dalam tumbuh-tumbuhan (dalam hal ini:
gandum)
Satu pemahaman yang sederhana, sehingga setiap
orang dapat memahaminya:
“Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,
ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”
Yoh. 12:24
Maksudnya, melalui kematianNya, maka orang percaya
akan beroleh keselamatan dan hidup (kekal)
Dan orang percaya harus merespon kematian Kristus
yang telah memberi hidup ini dengan cara, mematikan “manusia lama” yang jahat
dan berdosa dan menggantikannya dengan hidup dalam kehidupan yang baru di jalan
Tuhan dan berbuah-buah.
2.
Mengikut dan melayani Tuhan. (ayat 25-26)
Setelah Tuhan Yesus berbicara tentang kematianNya
yang memberi hidup, Dia kemudian berbicara tentang hal mengikut dan melayani Tuhan.
Orang percaya yang telah mematikan “manusia
lama”nya bersama dengan kematian Kristus diatas kayu salib, harus hidup sebagai
“manusia baru” didalam kebangkitan Kristus. Dan sebagai “manusia baru” yang
sudah diperbaharui, orang percaya harus hidup dalam pengabdian kepada Kristus
dan melayani Dia. Sebab melayani Kristus adalah:
A.
Bentuk penyangkalan diri terhadap “manusia lama”
kita.
B.
Respon iman yang benar atas karunia Allah dalam
kematian Kristus untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa.
Tuhan mengingatkan
kita, bahwa segala sesuatu ada batasnya,
“Kata Yesus kepada mereka: "Hanya
sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu,
percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa
berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.” Yoh. 12:35
Artinya,
selagi masih ada waktu bagi kita untuk melihat terang (baca: saat kita masih
diberi hidup), maka kita harus dapat menjadi terang bagi kegelapan dunia ini.
Jangan
menunggu kapan waktunya yang tepat untuk dapat menjadi terang, ataupun
menunda-nunda....
Sekarang
adalah saatnya untuk hidup menjadi terang dan menghasilkan buah! Amin. (JAP)
No comments:
Post a Comment