HIDUP SEBAGAI PAHLAWAN IMAN
Ibrani 12: 1-2
Surat Ibrani ini ditujukan kepada orang-orang
Kristen pada masa Perjanjian Baru yang oleh karena imannya kepada Yesus
Kristus, telah mengalami banyak
kesusahan, penderitaan dan bahkan penganiayaan, supaya mereka tetap bertekun
menjalani kehidupan ini yang digambarkankan sebagai sebuah “pertandingan” atau
“perlombaan”.
“Ketekunan” yang dimaksud di sini dipahami
sebagai: sebuah kesabaran atau kegigihan untuk terus menerus mencoba mencapai
tujuan, sekalipun menghadapi banyak kesukaran.
Ketekunan inilah yang menjadi alat perjuangan
iman dalam “pertandingan” kehidupan bagi para pahlawan iman yang dicatat
didalam Ibrani 11:4-40, dan mereka telah terbukti berhasil memenangkannya.
Bagaimana kita orang percaya pada masa kini
dapat bertekun dalam “pertandingan” kehidupan yang telah diwajibkan dan
memperoleh kemenangan?
1.
Melihat para saksi-saksi iman.
``Karena kita
mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,....” (Ibrani
12:1)
Yang dimaksud saksi yang mengelilingi
kita adalah para pahlawan iman yang dicatat dalam Ibrani 11: 4-40. Mereka
adalah Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Rahab, Gideon, Barak,
Simson, Daud, Samuel dan para nabi-nabi lainnya yang telah berhasil dalam iman,
dan ada pula pahlawan-pahlawan iman yang tidak disebutkan namanya, Ibrani
11:36-38.
Mereka adalah orang-orang yang berhasil
memenangkan pertandingan iman yang diwajibkan bagi mereka masing-masing.
Saat kita sedang berada di dalam gelanggang pertandingan
iman, ada dua implikasi penting yang harus dipahami:
• Kita bukanlah satu-satunya
orang yang bergumul dan sedang mengalami kondisi berat di dalam pertandingan
ini.
• Jika para saksi iman bisa
dan telah memenangkan pertandingan iman mereka, maka hal itu berarti gelanggang
pertandingan ini bisa dimenangkan, dan tentu saja kitapun juga bisa mengalami
kemenangan itu.
2.
Melihat pada diri kita sendiri
“..., marilah
kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan
berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” (Ibrani
12:1)
Setiap olahragawan yang bertanding
harus menanggalkan pakaiannya sehari-hari dan mengenakan pakaian olah raganya,
agar dapat dengan mudah dan berkonsentrasi dalam bertanding.
Demikian juga dalam pertandingan iman, penulis
surat ini menegaskan bahwa segala beban dan dosa harus ditanggalkan dan
ditinggalkan, agar tidak merintangi kita di dalam bertanding (band. Lukas 21:34)
3. Melihat kepada Yesus Kristus.
“Marilah kita melakukannya
dengan mata yang tertuju kepada Yesus,...” (Ibrani 12:2)
Betapa pentingnya fokus! Seorang
olahragawan harus tetap fokus pada tujuannya, yakni: garis akhir yang ada di
depannya. Jikalau ia tidak lagi fokus, menoleh ke kanan atau ke kiri, berpikir
ini dan itu, maka hal itu akan membuat fokusnya menjadi kabur dan hal itu
justru akan semakin melemahkannya.
Demikian juga dengan nasehat penulis surat
ini, dalam gelanggang pertandingan iman, penulis surat mengajak kita semua
melakukannya dengan “mata yang senantiasa tertuju pada Yesus”. Mengapa
demikian?
• Karena Ia adalah sumber
kekuatan kita.
•
Yesus telah menunjukkan sebuah teladan iman dalam kehidupanNya, khususnya
pada masa-masa akhir hidupNya saat Dia ditangkap, disiksa, dicaci, sampai
dengan disalibkan.
Pertandingan kehidupan ini berat, oleh karena
itu dibutuhkan ”ketekunan”, yaitu kegigihan untuk terus berjuang di
tengah-tengah segala tantangan dan kesulitan yang ada di dunia ini, supaya kita
dapat melewati dan mengakhiri pertandingan itu dengan baik. Dengan demikian
kita telah hidup sebagai pahlawan-pahlawan iman yang pada saatnya nanti dapat
mengakhiri pertandingan kehidupan dengan kemenangan. Amin. (JAP)
No comments:
Post a Comment