Saturday, June 20, 2015

SUKACITA KARENA KENAIKAN TUHAN YESUS KE SURGA


SUKACITA KARENA KENAIKAN TUHAN YESUS KE SURGA
Lukas 24: 50-53; Yohanes 14:1-6
            Dalam setiap acara perpisahan selalu saja merupakan peristiwa yang mengharukan dan menguras emosi bagi mereka yang akan berpisah, apalagi perpisahan itu adalah dengan orang yang sangat dikasihi. Perasaan haru yang muncul dikarenakan adanya ikatan emosional dalam diri mereka yang hendak berpisah, karena sekian waktu lamanya mereka menghabiskan waktu bersama baik dalam suka maupun duka.  Akan tetapi dalam peristiwa perpisahan Tuhan Yesus dan murid-muridNya yang dituliskan dalam Injil Lukas justru memberikan gambaran yang sebaliknya, “Mereka sujud menyembah kepadaNya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita (Lukas 24:52)
Apa yang menjadi dasar bagi para murid untuk bersukacita karena perpisahan dengan Tuhan Yesus yang naik ke surga?
Setiap peristiwa yang Tuhan Yesus alami saat kehadirannya didunia, baik kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kenaikanNya ke surga telah dinubuatkan didalam kitab suci. Demikian juga dalam hal kenaikanNya ke surga, sebelum Tuhan Yesus ditangkap dan dihukum mati diatas kayu salib, Tuhan Yesus telah menubuatkan tentang kenaikanNya ke surga (Yohanes 14:1-6). Dan dalam nubuatanNya yang disampaikan kepada para murid, Tuhan Yesus juga menyatakan tentang tujuanNya naik kesurga.
Dan tujuan dari kenaikan Tuhan Yesus ke surga inilah yang membuat para murid demikian bersukacita saat Tuhan Yesus berpisah dengan mereka.
Apa tujuan Tuhan Yesus naik kesurga? dan apa korelasinya bagi orang percaya saat ini?
1.       Untuk menyediakan tempat bagi orang yang percaya kepadaNya. (Yoh 14:2)
Dalam nubuatan tentang kenaikanNya ke surga dalam Yohanes 14:1-6, Tuhan Yesus mengajak para murid untuk memandang dengan mata iman jauh kedepan, yaitu memandang kepada kerajaan surga. Karena apabila hanya memandang keadaan dunia ini, yang ada dalam dunia ini adalah “kegelisahan”. Untuk itu Tuhan Yesus katakan, “Janganlah gelisah hatimu....” (ayat 1)
Dunia ini sudah diliputi oleh kuasa dosa, sehingga orang yang tinggal didunia ini akan selalu diliputi oleh kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran akan hidup dan masa depannya.
Oleh karena itu Tuhan Yesus mengajarkan kepada para muridNya untuk mengarahkan pandangannya ke surga. Karena disurga dikatakan Tuhan Yesus banyak tempat tinggal yang disediakan bagi orang percaya. Tempat tinggal yang tidak tercemar oleh kuasa dosa, tidak ada kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran, yang ada adalah damai sejahtera dan sukacita kekal. Dan kesanalah (ke surga) Tuhan Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi para murid dan orang-orang yang percaya kepadaNya.
Inilah alasan para murid untuk mereka “sangat bersukacita” saat berpisah dengan Tuhan Yesus yang naik ke surga (Lukas 24:52).
2.       Dari sana Dia akan menjemput kita. (Yoh 14:3)
Setiap manusia sadar bahwa kehidupan didunia ini cuma sementara, dan selama hidup didunia yang berdosa ini manusia akan banyak mengalami kegelisahan dan dukacita. Oleh karena itu manusia merindukan satu tempat yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera dan yang bersifat kekal, yaitu kerajaan surga. Akan tetapi dalam perjalanan hidupnya manusia yang berdosa tidak mengetahui bagaimana jalan untuk kesana (surga). Kerinduan manusia yang berdosa untuk dapat masuk kerajaan surga diwakili oleh pertanyaan Thomas kepada Tuhan Yesus, “....jadi bagaimana kami tahu jalan kesitu?” (ayat 5) Untuk pertanyaan Thomas yang juga menjadi pertanyaan banyak orang yang mencari “jalan” menuju ke surga, Tuhan Yesus katakan “...Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (ayat 6)
Tuhan Yesus yang telah naik ke surga adalah “Jalan” untuk menuju ke kerajaan surga. Tuhan Yesus bukan sekedar memberi “petunjuk” akan jalan ke surga seperti kebanyakan para “tokoh agama” didunia ini, tetapi dengan tegas Tuhan Yesus katakan bahwa Dia adalah “Jalan” itu sendiri. Penegasan bahwa Tuhan Yesus adalah “Jalan” untuk menuju ke surga bukan hanya ditujukan kepada Thomas, tetapi juga ditujukan kepada setiap orang yang masih ragu akan jalan yang benar menuju ke surga.
Dan Tuhan Yesus yang adalah “Jalan, dan kebenaran dan hidup” yang telah naik kesurga itulah yang akan datang kembali untuk menjemput saleh-salehNya. Dan orang percaya tidak lagi harus disibukkan untuk  mencari “dimana kerajaan surga itu?” Tetapi Tuhan Yesus yang telah naik kesurga itulah yg akan datang menjemput, untuk meninggalkan segala “kegelisahan” dunia yang berdosa ini, dan selanjutnya menikmati kehidupan yang penuh damai sejahtera yang bersifat kekal  dalam kerajaan surga.
            Disaat Tuhan Yesus belum datang untuk menjemput, apa yang dikerjakan oleh para murid dan orang percaya pada waktu itu?
Dalam Injil lukas 24:53 dikatakan, “Mereka senantiasa berada didalam Bait Allah dan memuliakan Allah”.
Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, mereka tetap memelihara iman kerohaniannya dengan cara “hidup beribadah” dan “memuliakan Allah”,  supaya iman kerohanian mereka tetap “terjaga” menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kali sesuai dengan janjiNya (Yoh 14:3).
Orang-orang yang beriman dan percaya kepadaNya saat ini juga sedang dalam keadaan menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua. Apa yang harus kita kerjakan saat ini sehingga kita dapat menantikan kedatanganNya yang kedua nanti dengan penuh sukacita?
~ Soli deo Gloria! (Berkat dan Rahmad. Josafatagung88.blogspot.com)

1 comment:

  1. Amin trima kasih untuk renungan yang luar biasa ini. Saya minta ijin untuk referensi khotbah dengan topik yg sama. Tuhan Yesus memberkati Pastor.

    ReplyDelete