Thursday, August 6, 2015

IMAN KRISTEN DITENGAH PERKEMBANGAN TEHNOLOGI

Iman Kristen Ditengah Perkembangan Tehnologi
Kej. 1: 27-28; 6: 14-16,22

Manusia adalah puncak dari ciptaan Allah ketika Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya (Kejadian 1) Dan karena Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka manusia disebut sebagai ciptaan Allah yang mulia, dia manusia diberikan napas kehidupan, serta dianugerahi akal budi, pikiran dan perasaan. Lewat akal budi inilah manusia mengembangkan pengetahuan mereka, sehingga terciptalah teknologi. Dan pada perkembangannya teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia sudah demikian modern, sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban.
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, akal budi manusia juga telah dikuasai oleh dosa. Dan ketika manusia yang berdosa melalui akal budinya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan tehnologi, maka ilmu pengetahuan dan tehnologi manusia tersebut kecenderungannya digunakan untuk melawan Allah. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Babel (Kej. 11: 1-9). Ketika Allah mengacau-balaukan pembangunan menara Babel, yang ditentang Allah bukanlah pendirian kota dan menara Babelnya, tetapi kesombongan mereka dengan pengetahuan dan tehnologi yang dimilikinya, serta motivasi mereka yang ingin mencari nama dan ingin menyamai Allah (Kej 11: 4).
Akan tetapi bagi manusia yang tunduk dan taat akan Allah, akal budi yang berkembang dalam dirinya juga ditundukkan dibawah kedaulatan Allah. Sehingga ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berasal dari akal budi manusia yang takut akan Allah akan digunakan untuk tujuan yang diinginkan Tuhan, yaitu untuk mengabdi dan memuliakan Allah serta memberikan kebaikan, manfaat dan kemudahan bagi umat manusia. Contoh dalam alkitab tentang manusia yang menggunakan akalbudi, pengetahuan dan tehnologinya untuk kemuliaan Allah dan kebaikan bagi sesama adalah Nuh. Allah memerintahkan Nuh membuat bahtera untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah akibat kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam bahtera ataupun bahan yang digunakan telah ditentukan oleh Allah, (Kej 6: 14-15) dan Nuh dengan akal budi dan pengetahuannya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah tersebut dengan tepat yaitu untuk membuat bahtera seperti yang Allah kehendaki untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya ( Kej. 6:22).
Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia telah dimulai sejak awal sejarah manusia. Manusia memiliki daya cipta karena dia diciptakan sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi.
Lalu bagaimana hubungan antara iman Kristen dengan tehnologi pada saat ini?
Dalam satu sisi tehnologi dapat memberikan manfaat kebaikan bagi sesama dan menolong orang percaya untuk memuliakan Allah, sehingga iman orang percaya terbangun karenanya (kisah Nuh sebagai contoh).
Akan tetapi disisi lain tehnologi akan memberikan dampak negatif bagi manusia, ketika tehnologi telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia tidak lagi hidup berserah dan mengandalkan Allah, tetapi hidupnya menjadi tergantung dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berasal dari akal budi manusia (Kisah orang-orang Babel sebagai contoh).

Inilah salah satu tantangan bagi orang percaya atau gereja pada masa kini ditengah kemajuan ilmu pengetahuan di zaman modern ini. Akankah orang percaya terbantu pertumbuhan imannya dengan adanya tehnologi, atau justru sebaliknya, iman orang percaya menjadi runtuh karena tehnologi telah menggantikan peran Allah dalam hidup orang Kristen.
Lalu bagaimana seharusnya orang percaya menyikapi ilmu pengetahuan dan tehnologi yang telah sedemikian maju pada saat ini?
1. Allah adalah sumber pengetahuan (Amsal 1: 7)
"Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, ...."
Dimaksudkan dalam ayat ini bahwa, pengetahuan itu berasal atau bersumber dari Tuhan. Dan sikap diri yang takut akan Tuhan, akan menghasilkan pengetahuan yang benar serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut dengan bijak untuk mengabdi kepada Tuhan dan kebaikan bagi sesama.
Karena pengetahuan tersebut berasal dari Allah, maka ilmu pengetahuan dan tehnologi memiliki keterbatasan. Seluruh ciptaan Allah atau yang berasal dari Allah memiliki keterbatasan, hanya Allah sendirilah yang sempurna dan tidak terbatas. Pesatnya ilmu pengetahuan manusia yang terus berkembang, dan hebatnya tehnologi yang ada sekarang, tetap saja tidak dapat membuktikan keberadaan Allah. Keberadaan Allah dan kehadiranNya dalam diri orang percaya hanya dapat dipahami dengan IMAN.

2. Orang Kristen harus dapat menguasai tehnologi dan bukan dikuasai oleh tehnologi. (1 Kor 6:12)
"Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak akan membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun. "
Rasul Paulus menjelaskan bahwa apa yang tidak melawan hukum-hukum Tuhan adalah sesuatu yang diizinkan, dan apa yang melawan hukum Tuhan artinya adalah jatuh kembali ke perbudakan yang lama yaitu perbudakan dosa.
Ilmu pengetahuan dan tehnologi hasil dari akal budi manusia diizinkan digunakan untuk mengupayakan kebaikan dan kesejahteraan hidup manusia. Akan tetapi ketika tehnologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia itu telah digunakan untuk menentang hukum Tuhan maka manusia akan kembali menjadi budak dosa.
Dan Allah tentunya akan memberikan hukuman kepada manusia yang telah menjadi budak dosa dengan membuat ilmu pengetahuan dan tehnologi sebagai "allah" yang karenanya manusia telah diperhamba. Seperti halnya Allah mengacaukan upaya orang-orang Babel yang membangun kota dan mendirikan menara dengan motivasi untuk mencari nama dan melawan Allah.

3. Tehnologi harus digunakan untuk memenuhi hukum Tuhan (Mat 22:37)
"Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
Salah satu tujuan Allah menciptakan manusia berbeda dengan ciptaan Allah yang lain adalah agar manusia dapat bersekutu dengan Allah dan memuliakan namaNya. Untuk dapat bersekutu dengan Allah dan memuliakan namaNya maka manusia harus mengasihi Allah. Demikianlah salah satu hukum yang terutama yang diajarkan oleh Tuhan Yesus selain hukum untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Dan mengasihi Tuhan Allah itu harus dilakukan dengan segenap hati, jiwa, dan AKAL BUDI.
Ketika akal budi yang diberikan Allah kepada manusia telah menghasilkan ilmu pengetahuan dan tehnologi, maka setiap hasil dari akal budi manusia harus digunakan untuk mengasihi Tuhan. Jadi apapun hasil-hasil dari tehnologi manusia pada masa kini harus digunakan untuk mengasihi Tuhan dengan cara memberikan dampak kebaikan dan kesejahteraan sesama manusia.
Akal budi manusia adalah anugerah Allah yang diberikan untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia ciptaan Allah yang mulia. Melalui akal budi manusia maka berkembanglah ilmu pengetahuan dan tehnologi serta produk-produk dari tehnologi tersebut yang ada pada kita saat ini dan yang bermanfaat untuk kebaikan hidup kita dan sesama.
Akan tetapi Ilmu pengetahuan dan teknologi memilki dua sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif. Bailklah kita sebagai orang percaya harus bisa menggunakan teknologi dan produk-produk tehnologi tersebut untuk hal-hal yang positif, dan tujuan utamanya adalah untuk memuji dan memuliakan nama Allah pencipta langit dan bumi serta isinya. AMIN. Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment