SUKACITA
KARENA KENAIKAN TUHAN YESUS KE SURGA
Lukas 24: 50-53; Yohanes 14:1-6
Dalam setiap acara perpisahan selalu
saja merupakan peristiwa yang mengharukan dan menguras emosi bagi mereka yang
akan berpisah, apalagi perpisahan itu adalah dengan orang yang sangat dikasihi.
Perasaan haru yang muncul dikarenakan adanya ikatan emosional dalam diri mereka
yang hendak berpisah, karena sekian waktu lamanya mereka menghabiskan waktu
bersama baik dalam suka maupun duka. Akan
tetapi dalam peristiwa perpisahan Tuhan Yesus dan murid-muridNya yang
dituliskan dalam Injil Lukas justru memberikan gambaran yang sebaliknya, “Mereka sujud menyembah kepadaNya, lalu
mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita” (Lukas 24:52)
Apa
yang menjadi dasar bagi para murid untuk bersukacita karena perpisahan dengan
Tuhan Yesus yang naik ke surga?
Setiap
peristiwa yang Tuhan Yesus alami saat kehadirannya didunia, baik kelahiran,
kematian, kebangkitan, dan kenaikanNya ke surga telah dinubuatkan didalam kitab
suci. Demikian juga dalam hal kenaikanNya ke surga, sebelum Tuhan Yesus
ditangkap dan dihukum mati diatas kayu salib, Tuhan Yesus telah menubuatkan
tentang kenaikanNya ke surga (Yohanes 14:1-6). Dan dalam nubuatanNya yang
disampaikan kepada para murid, Tuhan Yesus juga menyatakan tentang tujuanNya
naik kesurga.
Dan
tujuan dari kenaikan Tuhan Yesus ke surga inilah yang membuat para murid
demikian bersukacita saat Tuhan Yesus berpisah dengan mereka.
Apa
tujuan Tuhan Yesus naik kesurga? dan apa korelasinya bagi orang percaya saat
ini?
1.
Untuk menyediakan tempat bagi orang
yang percaya kepadaNya. (Yoh 14:2)
Dalam
nubuatan tentang kenaikanNya ke surga dalam Yohanes 14:1-6, Tuhan Yesus
mengajak para murid untuk memandang dengan mata iman jauh kedepan, yaitu
memandang kepada kerajaan surga. Karena apabila hanya memandang keadaan dunia
ini, yang ada dalam dunia ini adalah “kegelisahan”. Untuk itu Tuhan Yesus
katakan, “Janganlah gelisah hatimu....”
(ayat 1)
Dunia
ini sudah diliputi oleh kuasa dosa, sehingga orang yang tinggal didunia ini
akan selalu diliputi oleh kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran akan hidup
dan masa depannya.
Oleh
karena itu Tuhan Yesus mengajarkan kepada para muridNya untuk mengarahkan pandangannya
ke surga. Karena disurga dikatakan Tuhan Yesus banyak tempat tinggal yang
disediakan bagi orang percaya. Tempat tinggal yang tidak tercemar oleh kuasa
dosa, tidak ada kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran, yang ada adalah damai
sejahtera dan sukacita kekal. Dan kesanalah (ke surga) Tuhan Yesus pergi untuk
menyediakan tempat bagi para murid dan orang-orang yang percaya kepadaNya.
Inilah
alasan para murid untuk mereka “sangat bersukacita”
saat berpisah dengan Tuhan Yesus yang naik ke surga (Lukas 24:52).
2.
Dari sana Dia akan menjemput kita.
(Yoh 14:3)
Setiap
manusia sadar bahwa kehidupan didunia ini cuma sementara, dan selama hidup
didunia yang berdosa ini manusia akan banyak mengalami kegelisahan dan
dukacita. Oleh karena itu manusia merindukan satu tempat yang penuh dengan
sukacita dan damai sejahtera dan yang bersifat kekal, yaitu kerajaan surga.
Akan tetapi dalam perjalanan hidupnya manusia yang berdosa tidak mengetahui bagaimana
jalan untuk kesana (surga). Kerinduan manusia yang berdosa untuk dapat masuk
kerajaan surga diwakili oleh pertanyaan Thomas kepada Tuhan Yesus, “....jadi bagaimana kami tahu jalan kesitu?”
(ayat 5) Untuk pertanyaan Thomas yang juga menjadi pertanyaan banyak orang yang
mencari “jalan” menuju ke surga, Tuhan Yesus katakan “...Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (ayat 6)
Tuhan
Yesus yang telah naik ke surga adalah “Jalan” untuk menuju ke kerajaan surga.
Tuhan Yesus bukan sekedar memberi “petunjuk” akan jalan ke surga seperti
kebanyakan para “tokoh agama” didunia ini, tetapi dengan tegas Tuhan Yesus
katakan bahwa Dia adalah “Jalan” itu sendiri. Penegasan bahwa Tuhan Yesus
adalah “Jalan” untuk menuju ke surga bukan hanya ditujukan kepada Thomas,
tetapi juga ditujukan kepada setiap orang yang masih ragu akan jalan yang benar
menuju ke surga.
Dan
Tuhan Yesus yang adalah “Jalan, dan
kebenaran dan hidup” yang telah naik kesurga itulah yang akan datang kembali
untuk menjemput saleh-salehNya. Dan orang percaya tidak lagi harus disibukkan
untuk mencari “dimana kerajaan surga
itu?” Tetapi Tuhan Yesus yang telah naik kesurga itulah yg akan datang
menjemput, untuk meninggalkan segala “kegelisahan” dunia yang berdosa ini, dan
selanjutnya menikmati kehidupan yang penuh damai sejahtera yang bersifat
kekal dalam kerajaan surga.
Disaat Tuhan Yesus belum datang
untuk menjemput, apa yang dikerjakan oleh para murid dan orang percaya pada
waktu itu?
Dalam
Injil lukas 24:53 dikatakan, “Mereka senantiasa
berada didalam Bait Allah dan memuliakan Allah”.
Setelah
Tuhan Yesus naik ke surga, mereka tetap memelihara iman kerohaniannya dengan cara
“hidup beribadah” dan “memuliakan Allah”,
supaya iman kerohanian mereka tetap “terjaga” menjelang kedatangan Tuhan
yang kedua kali sesuai dengan janjiNya (Yoh 14:3).
Orang-orang
yang beriman dan percaya kepadaNya saat ini juga sedang dalam keadaan menanti-nantikan
kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua. Apa yang harus kita kerjakan saat
ini sehingga kita dapat menantikan kedatanganNya yang kedua nanti dengan penuh
sukacita?
~ Soli deo Gloria! (Berkat
dan Rahmad. Josafatagung88.blogspot.com)
Amin trima kasih untuk renungan yang luar biasa ini. Saya minta ijin untuk referensi khotbah dengan topik yg sama. Tuhan Yesus memberkati Pastor.
ReplyDelete