ROH KUDUS &
PEKABARAN INJIL
Kisah Para Rasul 1:
8; 8:26-40.
Dalam Kis.1:8 dicatat bahwa sesaat sebelum Tuhan Yesus naik kesurga,
Dia mengutus para rasul dan orang-orang percaya pada waktu itu untuk menjadi
saksi-saksi bagi Kristus, sekaligus menekankan pemberitaan tentang keberadaan
Roh Kudus yang akan menyertai mereka dalam mengabarkan Injil. Dan secara
geografis Tuhan Yesus menyebut bahwa tugas pekabaran Injil tersebut dimulai
dari Yerusalem, dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (global)
Peran Roh
Kudus menurut Kisah Para Rasul 1:8 ini adalah: yang pertama, kehadiran Roh Kudus atas pribadi para rasul dan orang
percaya pada waktu itu membuat mereka memiliki wibawa/otoritas ilahi khususnya
dalam pekabaran Injil. Dan yang kedua,
Roh Kudus berperan untuk menjadikan para rasul dan orang percaya pada waktu itu
untuk menjadi saksi bagi Kristus. Jadi jelas disini, bahwa Roh Kuduslah yang
menggerakkan para rasul dan orang percaya untuk menjalankan misi pekabaran
Injil.
Di dalam Kis. 8:26-40 ada salah satu tokoh pekabar Injil bernama
Filipus. Siapakah Filipus yang dimaksudkan dalam hal ini?
·
Dalam Kis. 6:1-7 disebutkan bahwa Filipus adalah
salah satu dari 7 orang yang penuh Roh Kudus dan berhikmat yang ditetapkan oleh
para rasul sebagai pelayan meja (diaken).
·
Dalam Kis. 8:4-8 Filipus pergi ke Samaria untuk
mengabarkan injil. Dalam pemberitaan Injil di Samaria, orang-orang dikota itu
melihat tanda-tanda yang menyertai pemberitaan Injil Filipus yaitu mengusir
roh-roh jahat dan menyembuhkan orang yang lumpuh dan timpang. Sehingga didalam
Kis. 8:6 dicatat bahwa orang-orang di kota Samaria “.... mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya
itu”. Filipus dalam pekabaran Injil di kota Samaria telah dapat memenangkan
banyak jiwa.
·
Dalam Kis. 8: 26-40 Tuhan melalui malaikatNya
mengutus Filipus pergi ke jalan yang sunyi untuk memberitakan Injil kepada
seorang sida-sida, kepala perbendaharaan Sri Kandake, Ratu negeri Etiopia.
·
Kis. 8:40 Filipus dibawa oleh Roh Kudus untuk
mengabarkan Injil ke Asdod dan Kaisarea.
·
Selanjutnya Filipus tinggal dan menetap di
Kaisarea, dia membuka pintu rumahnya
untuk persinggahan para pekabar Injil. Rasul Paulus dan kawan-kawan yang dalam
perjalanan mengabarkan Injil di kota Kaisarea juga singgah dirumah Filipus (Kis.
21:8)
Filipus adalah salah satu tokoh Alkitab yang setia melayani
dan mengabarkan Injil, dan ia adalah seorang yang setia terhadap pimpinan Roh
Kudus. Sehingga Injil tidak lagi terbatas pada Yerusalem, Yudea, dan Samaria
saja, melalui Filipus Injil telah keluar dari batas Yerusalem, Yudea, Samaria
dan menuju ujung bumi, menggenapi janji Tuhan dalam Kis.1:8.
Dari pengalaman kehidupan dan
pelayanan Filipus kita belajar dua hal, khususnya tentang pimpinan Roh Kudus
dan tugas pekabaran injil,
1.
Filipus adalah jemaat yang setia melayani dan
mengabarkan Injil (Kis 6:1-7; 8:5,40)
Dalam Kis. 6:1-7 dikisahkan bahwa orang-orang Kristen Yahudi berbahasa
Yunani mengeluh kepada para rasul, karena pembagian makanan terhadap
janda-janda Kristen yang berkebangsaan Yunani terabaikan dalam pelayanan
sehari-hari. Maka kemudian keduabelas rasul memilih dan menetapkan tujuh orang
dari kalangan jemaat untuk melayani sebagai pelayan meja. Mereka yang terpilih
adalah orang-orang yang penuh Roh Kudus dan berhikmat untuk mengurus masalah
tersebut. Dan diantara tujuh orang itu, adalah Filipus yang penuh Roh Kudus dan
berhikmat yang mau memberi diri untuk melayani dalam pelayanan meja.
Pelayanan
Filipus tidak berhenti disitu saja, dalam Kis. 8:5 dikatakan bahwa Filipus pergi
ke Samaria untuk memberitakan injil.
Pemberitaan
injil oleh Filipus juga tidak lantas berhenti di kota Samaria, namun terus
merambah pada orang-orang non Yahudi. Filipus mengabarkan Injil kepada
sida-sida Ethiopia, dan selanjutnya terus mengabarkan Injil ke kota-kota di
Asdod hingga ke kota Kaisarea (Kis 8:40).
Perintah Tuhan Yesus untuk
menjadi saksi-saksi bagi Kristus dalam Kis. 1:8 bukan hanya ditujukan kepada
para rasul saja, akan tetapi juga ditujukan kepada orang-orang percaya yang
menyaksikan kenaikanNya ke surga. Akan tetapi dalam pelaksanaannya pada masa
kini, justru jemaat Tuhan seringkali mengkotak-kotakkan tugas dalam pelayanan
dan pekabaran Injil. Jemaat yang ambil bagian dalam pelayanan membatasi diri
untuk melayani Tuhan hanya sebatas pelayanan meja, dan pekerjaan pekabaran
Injil dipercayakan penuh pada para pelayan Tuhan di gereja.
Melalui
salah satu tokoh alkitab yang kita bahas saat ini yaitu Filipus, kita mendapat
satu teladan dalam hal melayani Tuhan dan mengabarkan Injil dari seorang yang
bukan dari kalangan para rasul. Walaupun bukan dari kalangan para rasul Filipus
begitu setia menjadi alat ditangan Tuhan untuk menjadi saksi bagiNya keluar
dari batas Yerusalem, Yudea dan Samaria untuk menuju ke ujung bumi (global).
Marilah di masa-masa
terakhir ini, kita mengerjakan tugas pemberitaan Injil dengan tidak
memperdebatkan dan mempermasalahkan ini adalah tugas siapa? Tetapi kita bersiap
sedia untuk menjadi alat ditanganNya untuk menggenapi firmanNya dalam Kis.1:8
melalui diri kita dan karya-karya pelayanan kita yang lebih luas.
2.
Filipus adalah hamba yang taat dan setia
mengikuti pimpinan Roh Kudus (Kis 6:5; 8:26,29,39)
Dari pengalaman hidup Filipus yang setia
melayani Tuhan dan mengabarkan Injil, kita juga belajar pelajaran lain dari
Filipus yang setia mengikuti pimpinan Roh Kudus.
Dalam Kis.8:4-25 kita dapat membaca “buah yang luar biasa” dari
pelayanan Filipus di kota Samaria. Di sana Filipus memberitakan Injil, dan
Tuhan menyertai dia dengan kuasa dan mujizat. Dan hasilnya adalah, satu kota
mengalami sukacita besar (Kis 8:8). Kesetiaan Filipus dalam mengikuti pimpinan
Roh Kudus semakin nampak pada Kis. 8:26,
Tuhan melalui malaikatNya datang kepada Filipus dan mengutusnya pergi ke
jalan sunyi, untuk menginjili hanya satu orang saja! Filipus diminta
meninggalkan jiwa-jiwa yang jumlahnya satu kota, demi menginjili satu orang
saja dan dalam hal ini Filipus terbukti setia terhadap pimpinan Roh Kudus.
Dan ketika Filipus berjumpa dengan sida-sida Ethiopia itu, Roh
Kudus memerintahkan kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta
itu!” (Kis. 8:29) Apa respon Filipus terhadap perintah Roh Kudus ini? Alkitab
mencatat, “Filipus segera ke situ.” (Kis. 8:30) Ini adalah satu bukti ketaatan
dan kesiap sediaan Filipus untuk hidup dipimpin Roh Kudus walau mengabarkan
injil pada satu orang saja. Dan selanjutnya Filipus tetap setia dipimpin Roh
kudus untuk mengabarkan Injil ke semua kota di Asdod hingga sampai ke kota Kaisarea
“Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia
berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba
di Kaisarea.” (Kis 8:40)
Pimpinan Roh Kudus itu dapat berupa dorongan kuat yang Tuhan
munculkan di hati kita, ingatan-ingatan akan Firman Tuhan di dalam batin atau
pikiran kita, suara lembut yang berbisik sebagai sebuah kesan di dalam hati
kita, dan dapat juga melalui suara yang keluar dari mulut sesama kita yang
dapat didengar telinga namun sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan. Kita
tidak boleh membatasi pekerjaan Roh Kudus untuk menuntun kita pada kebenaran
termasuk di dalam hal pemberitaan Injil, sehingga kita dapat melihat pekerjaan-pekerjaan
heran karena Tuhan sendirilah yang mengerjakannya melalui diri kita.
Memahami peran Roh Kudus dalam
pekabaran Injil pada gereja mula-mula, maka kita akan melihat bagaimana Roh
Kudus menggerakkan orang percaya untuk melayani dan mengabarkan Injil. Dan
Filipus adala salah satu dari sekian banyak orang percaya pada masa itu yang
digerakkan Roh kudus untuk mengabarkan Injl. Gereja mula-mula pada masa para
rasul tidak akan pernah ada dan berdiri, jika Roh Kudus tidak menggerakkan para
rasul dan orang-orang percaya pada waktu itu untuk mengabarkan injil. Dan pada
perkembangannya pekabaran Injil menjadi suatu bidang pelayanan yang sangat penting
bagi gereja disepanjang masa. Dan untuk misi pekabaran injil itu, Kristus telah
menyatakan bahwa Roh Kudus yang akan memberikan kemampuan bagi gereja-gereja
Tuhan untuk menjalankan tugas pekabaran injil tersebut. Karena itu, gereja hendaknya
membuka diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus, agar pelayanan pekabaran injil
benar-benar menjadi suatu bidang pelayanan penting bagi gereja sesuai dengan
pengutusannya. Amin. Soli Deo Gloria.